Kamis, 17 Oktober 2013

Kebudayaan


Kebudayaan

Penduduk di Kabupaten Nganjuk mayoritas (98,98%) memeluk agama Islam. Penduduk beragama Kristen Katolik sebesar 0,93%, beragama Kristen Protestan 0,06%, Beragama Hindu 0,04% dan Lain-lain kepercayaan sebesar 0,08%.

Tradisi Mandi Sedudo Dan Mandi Pusaka

Pada masa lampau, kawasan Sedudo merupakan tempat pertapaan Ki Ageng Ngaliman, tokoh pelopor penyebaran agama Islam di Nganjuk. Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, maka setiap bulan Suro sebuah upacara ritual selalu digelar. Ritual yang diberin nama pengambilan Air Sedudo itu diisi dengan acara iring-iringan gadis berambut panjang yang berbusana adat Jawa, berjalan perlahan menuju kolam yang berada tepat di bawah air terjun.
Mereka percaya, air yang mengalir tak henti-hentinya mengalir di Sedudo, bersumber dari tempat keramat, yakni tempat di mana para dewa bersemayam. Tak heran, ketika malam tahun baru Hijriyah 1 Muharram, atau biasa dikenal malam 1 Suro oleh masyarakat Jawa, ribuan pengunjung selalu memadati Sedudo. Di tengah dinginnya air terjun Sedudo, mereka mandi beramai-ramai di kolamnya.
Aspek sejarah lain, khususnya tentang pemanfaatan Sedudo oleh kalangan raja dan ulama di zaman Kerajaan Majapahit dan kejayaan Islam, sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat tentang khasiat air terjun tersebut. Di jaman Majapahit Sedudo sering digunakan untuk mencuci senjata pusaka milik raja dan patih dalam Prana Pratista. Sementara di zaman kerajaan Islam, Sedudo sangat dikenal sebagai kawasan pertapaan Ki Ageng Ngaliman. Maka dari itupula, ritual memandikan pusaka juga selaly diadakan di kawasan air terjun Sedudo ini.

Kesenian Tari Tayub

Tari Tayub atau biasa disebuk Tayuban adalah kesenian tradisional Jawa, dengan memperlihatkan unsur keindahan dan keserasian gerak. Unsur keindahan dalam Tayuban ini juga diikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan tari yang di bawakan. Tayuban biasa di pertunjukkan pada acara pernikahan, khitanan dan acara - acara kebesaran seperti 17 Agustus, perayaan kemenangan pemilihan kepala desa atau acara bersih desa.
Anggota penari Tayuban terdiri dari sinden, penata gamelan dan penari yang biasanya adalah wanita. Penari tarian tayub lebih dikenal dengan inisiasi ledhek. tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat. pada saat menarikan tari tayub sang penari wanita yang disebut ledek mengajak penari pria dengan cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria yang diajak menari tersebut.

Waranggana
Nganjuk Waranggana adalah upacara kelulusan penyanyi dan penari tayub yang telah menyelesaikan belajar. Upacara ini diadakan di sanggar tari Tayub dari, Ngrajeg, Sambirejo, Tanjunganom, Nganjuk. Upacara ini biasanya diadakan setiap tahun di bulan Besar (bulan Jawa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar